Beranda | Artikel
Akidah Tanpa Beramal?
Jumat, 18 April 2014

hag311

oleh : Syaikh Abdul Aziz bin Baz rahimahullah

هل يكفي المعتقد الصحيح عن العمل، والاستقامة على شرع الله؟

“Apakah keyakinan/akidah yang lurus sudah cukup sehingga tidak perlu beramal dan istiqomah di atas syari’at Allah?”

Beliau menjawab :

لا يكفي الإيـمان المعتقد عن العمل، لا بد من العمل: إِنَّ الَّذِينَ آمَنُواْ وَعَمِلُواْ الصَّالِحَاتِ[1]، لا بد من العمل، يؤمن بالله ورسوله وتوحيد الله ويعمل، يؤدي فرائض الله وينتهي عن محارم الله، لا بد من هذا وهذا، إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَهُمْ جَنَّاتُ النَّعِيمِ[2]. لا بد من الإيـمان والعمل.

“Tidak cukup iman yang berupa keyakinan/akidah sehingga meninggalkan amal. Amal harus ada. Allah berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan melakukan amal salih.” (al-Baqarah : 277).

Jadi amal itu harus diwujudkan/dilakukan. Seorang harus beriman kepada Allah dan Rasul-Nya, mengesakan Allah dan beramal, menunaikan kewajiban-kewajiban dari Allah dan meninggalkan perkara-perkara yang diharamkan Allah. Maka harus ada ini -akidah- dan juga itu -amal-.

Sebab Allah berfirman (yang artinya), “Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan melakukan amal salih, bagi mereka itu surga-surga yang penuh dengan kenikmatan.” (Luqman : 8). Sehingga harus ada iman dan juga amalan.”


Artikel asli: https://www.al-mubarok.com/akidah-tanpa-beramal/